Begini Kutipan Pidato Jokowi Promosikan Bipang Ambawang

Begini Kutipan Pidato Jokowi Promosikan Bipang Ambawang

JAKARTA - Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang promosi barang buatan dalam negeri, termasuk kuliner memantik kontroversi. Pasalnya, dari salah satu jenis makanan, dia menyebut Bipang Ambawang dari Kalimantan, yang merupakan olahan babi panggang.

Apalagi, potongan video itu dinarasikan dan dikaitkan dengan lebaran. Berikut kutipan pidato Presiden Jokowi:

Produk lokal apa yang digunakan bapak ibu dan saudara-saudara semua hari ini?

Tas, sepatu, jaket atau apa? Jaket dan sepatu yang saya pakai ini, adalah hasil produk lokal dan kualitasnya sangat baik.

Karena itu, saya bangga buatan Indonesia. Dan saya juga membelinya secara online.

Bapak ibu dan saudara-saudara sekalian. Sebentar lagi, lebaran. Namun, karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama.

Nah, untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online.

Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek-pempek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya, tinggal pesan.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi telah menyampaikan klarifikasi terkait konten video di Youtube Kementerian Perdagangan (Kemendag) itu.

Mendag mengungkapkan, pernyataan presiden harus dilihat dalam konteks kesleuruhan. Dan diartikan mengajak masyarakat membeli dan mencintai produk lokal.

Penjelasan mendag disampaikan lewa sebuah video. Pernyataan Jokowi itu ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku agama dan budaya kuliner Nusantara dari berbagai daerah.

Pidato itu disampaikan dalam video rangka peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan.

“Jadi sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang memang sangat beragam, tentu kuliner tersebut dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat yang beragam pula,” ujar Lutfi, dilansir dari Youtube Kementerian Perdagangan.

Ia menyebut, Kemendag selaku penanggungjawab acara tersebut meminta maaf jika pernyataan itu menyebabkan kehebohan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: